Semangka PSBN dari Pamekasan: Beratnya 7,5 Kg per buah
Bapak Syafii P. Amiruddin selama dua tahun terakhir ini sebagai distributor FYI dengan nomor anggota I-527425 ini menanam semangka dengan memakai pupuk Super Bionik (PSBN). Hasilnya? luar biasa!! Total berat 600 semangka saat dipanen (usia 64 hari) mencapai 4500 kg. Sedangkan berat rata-rata per buah mencapai 7,5 kg. Bahkan, beberapa diantaranya mencapai 15 kg. Sebelumnya, tanpa PSBN, total bobotnya cuma 2200 kg. Sedangkan rata-rata bobot semangka 3,6 kg per buah.

Jadi, dengan menggunakan PSBN, hasil tanaman semangka meningkat dua kali lipat.

 

Perbedaan semangka non PSBN dan semangka PSBN sebagai berikut:
Semangka non PSBN (1988) Perbedaan Semangka PSBN (1999 dan 2000)
64 hari Umur semangka 64 hari
600 pohon Jumlah tanaman 600 pohon
2200 kg Total berat 4460 kg dan 4500 kg
3,6 kg Berat rata-rata/buah 7,4 dan 7,5 kg
Rp.1.050.000 Total hasil Rp.3.250.000
Rp.  700.000 Total biaya Rp.  750.000
 TSP 45%
Urea 35%
MPK 10%
 ZA 10%
-
Pupuk  TSP 45%
Urea 35%
MPK 10%
 ZA 10%
PSBN 3 botol

 

Berkat PSBN Produksi Cengkeh Meningkat Harganya Rp.80.000 per Kg
Hari-hari ini para petani cengkeh sangat berbahagia. Pasalnya harga cengkeh saat ini (Juli - Agustus 2001) cukup tinggi, sekitar Rp.80.000 per kg. Bapak Ketut Sueda merupakan salah seorang petani yang juga distributor FYI (I-566038) yang ikut berbahagia dengan tingginya harga cengkeh tersebut. Tanaman cengkehnya yang terletak di dusun Beji, Banjar Batu Galeh, Desa Munduk, Kabupaten Buleleng Bali, kini sudah berbuah. Ketinggian tempat antara 500-800 meter dari permukaan laut. Umur cengkehnya yang berjenis Cikotok dan Zanzibar kini berusia 6-9 tahun.

Pak Ketut mulai memupuk tanamannya dengan Pupuk Super Bionik (PSBN), padat dan cair, Nopember 2000 yang lalu. PSBN Tablet diberikan lebih dulu dengan takaran 20-25 tablet per tanaman. Setelah itu diberikan PSBN Cair dengan takaran 1 tutup botol per 10 liter air. Selain PSBN, juga digunakan Pupuk NPK, yakni Urea 25 kg, TSP 25 kg dan KCL 25 kg. Setelah diaduk, pupuk NPK ini diberikan dengan dosis 1/4 kg per tanaman. Pupuk kandang diberikan seadanya.

Melihat perkembangan bunga dan buah sekarang, Pak Ketut memprediksikan panen cengkehnya yang akan datang mencapai 30-45 kg basah per tanaman. Dengan rendemen 1:3, maka produksi cengkeh keringnya menjadi 10-15 kg per tanaman. Sebelumnya tanpa PSBN hasil panen 15 kg basah per tanaman. Dengan rendemen 1:3, cengkeh keringnya menjadi 5 kg.

 


Hasil Demplot PSBN di Kecamatan Cariu Bogor Produksi Padi dan Palawija Meningkat 15-35%
Untuk mensosialisasikan PSBN di Kecamatan Cariu kabupaten Bogor, FYI kerja bareng dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Cariu melaksanakan Demplot PSBN masa tanam 2001 untuk tanaman padi dan palawija (kedelai dan jagung manis). Demplot dilaksanakan di beberapa desa Kecamatan Cariu: desa Antajaya, Sukajadi, Cariu, Sirnarasa, Tanjungrasa, Babakanraden Mekarwangi, Selawangi.

Hasil demplot cukup memuaskan. Produksi meningkat 15-35% dibandingkan sebelumnya (tanpa PSBN). YOU Inc bersama Kepala BPP Cariu Uum Mulyana dan istri, Bpk Surani dan Istuyuwono (keduanya distributor FYI) pada tanggal 11 Juli 2001 sempat menyaksikan langsung panen padi di desa Sukajadi dan Tanjungrasa. Hasil panen di Demplot yang dikelola oleh Pak Umar Sumarna dan Pak Ade Sudradjat cukup bagus.

Di demplot Pak Umar yang luasnya 500 meter hasil panen mencapai 8,2 kwintal. Kalau ditotal per hektar mencapai 7,8 ton. Sedangkan sebelumnya, tanpa PSBN, cuma 4,6 ton per hektar. Berarti meningkat 35%. Jumlah malai 11 dan 162 butir padi. Sebelumnya hanya 9 malai dan 110 butir padi. Menurut Pak Uum, Kepala BPP Cariu, peningkatan hasil panen itu cukup signifikan. "Sebenarnya hasilnya akan lebih banyak lagi, kalau PSBN dipakai sejak mulai perendaman" jelasnya kepada YOU Inc.

Pak Umar mulai menggunakan PSBN dengan menyemprotkannya ke tanaman pada masa peranakan (usia 15-20 hari). Penyemprotan kedua dilakukan pada masa primordial (usia 40-45 hari) dan terakhir pada masa pematangan (60-65 hari). Dosis setiap penyemprotan 5 tutup botol per 10 liter air. Tiga kali penyemprotan itu menghabiskan 1 botol PSBN.

Sementara itu demplot Pak Ade Sudradjat dengan luas lahan 850 m2 menghasilkan 599 kg padi. Sebelumnya, tanpa PSBN, cuma 430 kg. Berarti meningkat sekitar 25%. Jumlah malai 9, 133 butir padi. Sebelumnya 7 malai dengan 106 butir padi. Pak Ade menghabiskan 750 cc PSBN untuk dua kali penyemprotan. Penyemprotan pertama dilakukan pada masa peranakan dan kedua masa primordial.